Teknik
Pengambilan Gambar (part.3)
# Teknik Pengambilan Gambar
Macam sudut pandang pengambilan gambar adalah :
1. Normal Camera Angle
2. High Camera Angle
3. Low Camera Angle
4. Bird Eye View
5. Subjective Camera Angle
6. Objective Camera Angle
7. Eye Level View
8. Frog Eye View
9. Over Shoulder View
Sebelumnya kita udah bahas bagaimana cara kerja dari sebuah kamera
pengambil gambar. Pada pembahasan berikut kita akan mengetahui jenis – jenis teknik
pengambilan gambar produksi. Teknik pengambilan gambar/objek didasarkan pada
cara pengabdian gambar itu sendiri. Yang berarti, posisi – posisi yang tepat
dan pasti dalam pengambilan gambar tersebut.
Sehingga posisi – posisi adegan yang berbeda tidak diambil dengan teknik
yang monoton aka hanya 1 posisi saja. Karena akan terjadi titik membosankan
bagi penonton atau pemirsa. Hal ini penting ! lihat saja film kelas dunia,
gambar diambil dengan sudut – sudut yang baik dan itu ditunjang lagi dengan
cara editing yang fantastis pula.
Namun... perlu disayangkan, budaya barat –negatif- terlalu kental dalam
pembuatan film ataupun hasil yang dikeluarkan dalam perfilm-an Indonesia kini. Bukan
seharusnya kita meniru budaya negatif mereka. Tapi etos kerja mereka,
ke-profesionalan mereka dalam menelurkan karya itu yang sedikit tidaknya kita
ambil.
Balik lagi deh.. teknik pengambilan gambar sangat banyak macamnya. Untuk sesi
ini kita akan buka bilik – bilik kecilnya aja dulu... kita juga akan tahu
istilah – istilah serta pengertian dari sudut pandang pengambilan gambar kali
ini.
"Don't be a duck person, But be an eagle person"
Bagian Ketiga......
Macam sudut pandang pengambilan gambar adalah :
1. Normal Camera Angle
Posisi kamera sejajar dengan ketinggian mata (titik pusat perhatian) obyek
yang diambil. Ketinggian kamera sama dengan ketinggian
objek. Gambar
atau objek terlihat seolah – olah sedang menatap kamera kita atau sebaliknya.
2. High Camera Angle
Sudut pengambilan dari atas objek sehingga
mengesankan objek jadi terlihat kecil. Teknik ini memiliki kesan dramatis yaitu
nilai “kerdil”.
Kedudukan kamera lebih tinggi dibanding gambar atau objek. Gambar akan terlihat
besar lalu mengecil.
3. Low Camera Angle
Sudut
pengambilan dari arah bawah sehingga mengesankan objek jadi terlihat besar.
Teknik ini memiliki kesan dramatis seperti halnya High Camera Angle yaitu
gambar akan bernilai agung/prominence (ulung,tinggi), berwibawa, kuat, serta
unsur dominan objek yang ditangkap. Terkadang Low Camera Angle membantu memberikan
pandangan kebingungan bagi pemirsa atas sebuah gambar atau sebuah aksi adegan.
4. Bird Eye View
Teknik pengambilan gambar yang berada di atas ketinggian objek. Hasilnya
akan terlihat lingkungan yang luas dan
benda - benda lain tampak kecil dan berserakan. Selayaknya tangkapan gambar
yang diambil oleh burung – burung yang terbang di angkasa.
5. Subjective Camera Angle
Teknik pengambilan gambar di mana
kamera berusaha melibatkan penonton dalam peristiwa. Seolah-olah lensa kamera sebagai
mata si penonton atau salah satu pelaku dalam adegan. Teknik ini hampir mirip
dengan teknik pengambilan gambar Normal
Camera Angle. Namun dalam penggunaan Subjective Camera Angle, gambar yang dibidik tidak selalu sejajar
dengan kamera. Sehingga, kita dapat mengkolaborasikannya dengan teknik seperti Low Camera Angle, Bird Eye
View, dan teknik lain yang menunjang.
6. Objective Camera Angle
Teknik pengambilan di mana kamera menyajikan sesuai dengan kenyataannya.
Penonton tidak seperti mengambil alih dalam berlangsungnya film. Pada Objective
Camera Angle, karakter dalam gambar/film tidak sedang melihat langsung ke
kamera. Hal ini membuat pemirsa tidak merasakan interaksi antara karakter film
dan kamera yang menangkap adegan mereka.
7. Eye Level View
Sudut pengambilan gambar sejajar dengan objek.
Hasilnya memperlihatkan tangkapan pandangan mata seseorang. Teknik ini tidak
memiliki kesan dramatis melainkan kesan wajar.
8. Frog Eye View
Sudut pengambilan gambar dengan ketinggian kamera sejajar dengan
alas/dasar kedudukan objek atau alas lebih rendah. Hasilnya akan tampak seolah -
olah mata penonton mewakili mata katak. Ini
memberikan efek yang lebih daripada penggunaan Low Camera Angle dengan adanya perbedaan kedudukan letak kamera.
9. Over Shoulder View
Pengambilan gambar dari belakang
bahu. Teknik pengambilan gambar seperti ini biasanya
diambil ketika adegan sedang berbicara atau mengobrol dengan pihak kedua atau
lebih. Sudut di bagian salah satu pojok gambar akan terisi oleh bahu orang yang
diajak berbicara sedangkan orang yang berbicara akan difokuskan bidikannya.
Teknik seperti ini, penonton akan merasakan interaksinya sekaligus sebagai
teknik memotong antara adegan percakapan yang disetai bergantian pandangan
kamera dengan pembicara yang berbeda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar