Kamis, 18 Juli 2013

Teknik Pengambilan Gambar (part.3)

Teknik Pengambilan Gambar (part.3)

Sebelumnya kita udah bahas bagaimana cara kerja dari sebuah kamera pengambil gambar. Pada pembahasan berikut kita akan mengetahui jenis – jenis teknik pengambilan gambar produksi. Teknik pengambilan gambar/objek didasarkan pada cara pengabdian gambar itu sendiri. Yang berarti, posisi – posisi yang tepat dan pasti dalam pengambilan gambar tersebut. 

Sehingga posisi – posisi adegan yang berbeda tidak diambil dengan teknik yang monoton aka hanya 1 posisi saja. Karena akan terjadi titik membosankan bagi penonton atau pemirsa. Hal ini penting ! lihat saja film kelas dunia, gambar diambil dengan sudut – sudut yang baik dan itu ditunjang lagi dengan cara editing yang fantastis pula.

Namun... perlu disayangkan, budaya barat –negatif- terlalu kental dalam pembuatan film ataupun hasil yang dikeluarkan dalam perfilm-an Indonesia kini. Bukan seharusnya kita meniru budaya negatif mereka. Tapi etos kerja mereka, ke-profesionalan mereka dalam menelurkan karya itu yang sedikit tidaknya kita ambil. 

Balik lagi deh.. teknik pengambilan gambar sangat banyak macamnya. Untuk sesi ini kita akan buka bilik – bilik kecilnya aja dulu... kita juga akan tahu istilah – istilah serta pengertian dari sudut pandang pengambilan gambar kali ini. 

"Don't be a duck person, But be an eagle person"

Bagian Ketiga......

# Teknik Pengambilan Gambar

   Macam sudut pandang pengambilan gambar adalah : 
  
   1. Normal Camera Angle 
   Posisi kamera sejajar dengan  ketinggian mata (titik pusat perhatian) obyek yang diambil. Ketinggian kamera sama dengan ketinggian objek. Gambar atau objek terlihat seolah – olah sedang menatap kamera kita atau sebaliknya.  


   2. High Camera Angle 
    Sudut pengambilan dari atas objek sehingga mengesankan objek jadi terlihat kecil. Teknik ini memiliki kesan dramatis yaitu nilai “kerdil”. Kedudukan kamera lebih tinggi dibanding gambar atau objek. Gambar akan terlihat besar lalu mengecil.      


   3. Low Camera Angle 
     Sudut pengambilan dari arah bawah sehingga mengesankan objek jadi terlihat besar. Teknik ini memiliki kesan dramatis seperti halnya High Camera Angle yaitu gambar akan bernilai agung/prominence (ulung,tinggi), berwibawa, kuat, serta unsur dominan objek yang ditangkap. Terkadang  Low Camera Angle membantu memberikan pandangan kebingungan bagi pemirsa atas   sebuah gambar atau sebuah aksi adegan.      


   4. Bird Eye View 
    Teknik pengambilan gambar yang berada di atas ketinggian objek. Hasilnya akan   terlihat lingkungan yang luas dan benda - benda lain tampak kecil dan berserakan. Selayaknya tangkapan gambar yang diambil oleh burung – burung yang terbang di angkasa.  



   5. Subjective Camera Angle
     Teknik pengambilan gambar di mana kamera berusaha melibatkan penonton dalam peristiwa. Seolah-olah lensa kamera sebagai mata si penonton atau salah satu pelaku dalam adegan. Teknik ini hampir mirip dengan teknik pengambilan gambar Normal Camera Angle. Namun dalam penggunaan Subjective Camera Angle, gambar yang dibidik tidak selalu sejajar dengan kamera. Sehingga, kita dapat mengkolaborasikannya dengan teknik seperti Low Camera Angle, Bird Eye View, dan teknik lain yang menunjang.  


    6. Objective Camera Angle 
      Teknik pengambilan di mana kamera menyajikan sesuai dengan kenyataannya. Penonton tidak seperti mengambil alih dalam berlangsungnya film. Pada Objective Camera Angle, karakter dalam gambar/film tidak sedang melihat langsung ke kamera. Hal ini membuat pemirsa tidak merasakan interaksi antara karakter film dan kamera yang menangkap adegan mereka.   

    7. Eye Level View 
      Sudut pengambilan gambar sejajar dengan objek. Hasilnya memperlihatkan tangkapan pandangan mata seseorang. Teknik ini tidak memiliki kesan dramatis melainkan kesan wajar.


    8. Frog Eye View 
      Sudut pengambilan gambar dengan ketinggian kamera sejajar dengan alas/dasar kedudukan objek atau alas lebih rendah. Hasilnya akan tampak seolah - olah mata penonton mewakili mata katak. Ini memberikan efek yang lebih daripada penggunaan Low Camera Angle dengan adanya perbedaan kedudukan letak kamera.            


    9. Over Shoulder View 
      Pengambilan gambar dari belakang bahu. Teknik pengambilan gambar seperti ini biasanya diambil ketika adegan sedang berbicara atau mengobrol dengan pihak kedua atau lebih. Sudut di bagian salah satu pojok gambar akan terisi oleh bahu orang yang diajak berbicara sedangkan orang yang berbicara akan difokuskan bidikannya. Teknik seperti ini, penonton akan merasakan interaksinya sekaligus sebagai teknik memotong antara adegan percakapan yang disetai bergantian pandangan kamera dengan pembicara yang berbeda.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar